PEKANBARU (RiauInfo) - Kecaman-kecaman terus silih berganti berdatangan, semua kalangan mahasiswa kurang setuju terhadap rencana rombongan DPRD Riau akan studi banding (stuban) ke Luar Negeri. Pasalnya kunjungan ke luar negeri hanya menghabiskan uang rakyat.
"Itu hanya menghabiskan uang rakyat, tolong buktikan hasilnya kepada rakyat. Ya, kalau bisa hal tersebut jangan sampai dilakukan. Bisa-bisa ini jadi polmemik lagi terhadap masyarakat yang awam tentang kunjungan rombongan DPRD Riau ke luar negeri," ungkap Mahasiswa UNRI, Putra Waltadoni kepada RiauInfo di Kampus UNRI, Gobah, Pekanbaru, Selasa (14/8).
Menurut Putra, jika hendak melakukan kunjungan ke luar negeri, anggota DPRD Riau harus memiliki tujuan, sistematika yang jelas dengan program kerja yang telah mereka miliki. Jika hal ini tidak dilakukan, itu bisa membuat polemik baru di DPRD Riau.
"Kalau saya lihat dana sebesar Rp 1,6 miliar itu sangat besar. Apalagi masing anggota DPRD Riau mendapat jatah sebesar Rp 30 juta perkepala. Belum lagi dana tak terduga dari perusahaan yang ada di Riau," keluhnya.
Apalagi kunjungan ini akan membawa istri para anggota DPRD Riau. "Ya, jelas tujuan tersebut hanya untuk jalan-jalan bukan kerja. Di sisi lain, sebenarnya hal ini tidak baik. Sebaiknya saya mengimbau kepada anggota dewan yang terhormat untuk dapat mengkaji ulang rencana yang telah mereka buat tersebut," tandasnya. (Dd)
.jpg)
