Riau Dibujuk dengan Duit Rp15 Triliun

PEKANBARU (RiauInfo) - Pemerintah pusat mulai merasa risau dengan kasak-kusuk yang dilakukan sejumlah tokoh Riau yang saat ini sedang berjuang mendapatkan otonomi khusus (otsus) untuk Riau. Rasa risau itu diungkapkan dengan adanya tawaran sejumlah uang buat Riau. 
Uang ditawarkan pemerintah pusat untuk Riau itu jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni berjumlah Rp15 triliun. Uang itu akan diberikan ke Riau dengan syarat tidak ada lagi wacana otonomi khusus tersebut. Hal itu dikatakan Ketua Penasehat Forum Nasional (Fornas) Otsus Riau, H Syarwan Hamidsaat dialog dengan unsur pemuda dan mahasiswa Riau di Kantor DPRD Riau, kemaren. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Fornas Otsus, Hj Maimanah Umar, Sekjen Fornas Fakhrunnas MA Jabbar, beberapa pengurus antara lain Suradi P, dan para pemuda serta dari BEM beberapa perguruan tinggi seperti dari UIN, UIR, Rab University dan lainnya. Syarwan Hamid menyebutkan, dengan adanya tawaran peningkatan DAU (dana alokasi umum) untuk Riau itu berarti sudah ada daya tawar bagi Riau kepada pemerintah pusat. Namun ditegaskannya bahwa perjuangan otsus bukan sekadar rupiah, tapi upaya untuk menegakkan keadilan, untuk menegakkan hak. Tawaran itu kendati masih sifatnya 'bisik-bisik' namun merupakan godaan yang bisa menyulitkan bagi Riau. Namun demikian menurutnya perjuangan harus terus dilakukan. Akan tetap ada deal-deal seperti itu, dan kalau sampai fornas dan orang Riau pada umumnya larut, maka akan berbahaya demi perjuangan ini. Makanya semua pihak harus terus memperhatikan. Disebutkannya selama ini Riau dianggap diam saja. Padahal minyak yang dihasilkan sangat besar, mencapai 500 ribu barel perhari, dengan harga 50 dolar perbarel. Untuk sharing dan sumbangan dana, saham Riau sangat besar. Jika dianalogikan dengan perusahaan, maka pemilik saham yang besar atau pasti jadi direktur atau jabatan strategis. Namun untuk Riau, itu tidak diberlakukan. Mantan Mendagri ini juga mengatakan banyak pembangunan di Riau yang terkendala karena kurangnya perhatian dari pemerintah pusat. Dia mencontohkan jalan Pekanbaru-Dumai sejak lama sudah sudah layak untuk dijadikan jalan bagus, bahkan tol. Namun sampai sekarang belum jelas juga.(Ad)

Berita Lainnya

Index