RUKO WALET RESAHKAN WARGA JALAN HANGTUAH Taik Burung Berceceran, Bunyi Kicauan Tak Berhenti Sampai Malam

news2208PEKANBARU (RiauInfo) - Warga yang tinggal di Jalan Hangtuah Gang Perdamaian I dan Perdamaian II Pekanbaru akhir-akhir ini resah terhadap keberadaan ruko yang difungsikan sebagai sarang burung walet yang terdapat di lingkungan mereka. Mereka berharap Pemko Pekanbaru dapat segera menertibkan roko tersebut. Keterangan yang dikumpulkan RiauInfo, Sabtu (1/9) di tempat itu diketahui keresahan warga itu sudah disampaikan ke pihak RT dan RW setempat. Namun aparat pemerintah paling bawah itu tidak bisa berbuat apa-apa, karena menurut pengakuan pemilik ruko itu mereka sudah mendapat izin dari pihak kelurahan. "Kami heran juga, masak lurah bisa mengeluarkan izin untuk beternak burung walet, apa iya bisa begitu?", ungkap Tukilan (44) salah seorang warga Gang Perdamaian I. Selama ini dia hanya tahu bahwa yang mengeluarkan izin usaha itu Walikota, bukannya lurah. Menurut Tukilan wajar masyarakat resah atas keberadaan ruko yang difungsikan sebagai sarang burung walet itu, karena setiap malam mereka tidak bisa tidur karena sound yang mengeluarkan suara burung walet itu terus dinyalakan sampai malam. "Suaranya sangat berisik, sehingga sangat menganggu orang tidur," jelasnya. Selain itu, menurut dia, sejak ruko itu digunakan sebagai sarang burung walet, setiap saat burung berterbangan di atasnya. Ini menyebabkan taik burung berceceran dimana-mana, tidak hanya di atap ruma warga, tapi juga di mobil yang diparkir di luar garasi. Dalam kondisi wabah flu burung mewabah akhir-akhir ini, jelas kondisi tersebut jadi sangat dikhawatirkan masyarakat. "Taik burung yang berceceran dimana-mana itu tidak hanya membuat warga merasa jijik, tapi juga kawatir akan tertular virus flu burung," jelasnya. Makanya, Tukilan berharap Pemko Pekanbaru segera turun tangan untuk menertibkan ruko yang berfungsi sebagai sarang burung walet itu. Dia khawatir, jika Pemko Pekanbaru tidak segera turun tangan, bisa saja masyarakat yang bertindak sendiri.(Ad)


Berita Lainnya

Index