Seribu Persen Kafilah Bengkalis Produk Sendiri

BENGKALIS (RiauInfo) – Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, menegaskan, seluruh kafilah dari kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, yang berlaga pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Riau ke-XXVI di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, 29 April sampai 6 Mei lalu, seluruhnya asli budak-budak Bengkalis. Tidak seorangpun diantaranya mereka merupakan kafilah jemputan. 
“Kalau kafilah kabupaten/kota lain, terus terang, saya sama sekali tidak mengetahuinya. Tapi, kalau kafilah dari Kabupaten Bengkalis, dijamin seribu persen semuanya asli dan murni produk daerah ini. Tak seorangpun yang didatangkan dari daerah lain. Mereka merupakan para pemenang MTQ tingkat Kabupaten Bengkalis ke-XXXII tahun 2007 yang dilaksanakan di Kecamatan Pinggir, beberapa waktu lalu” tegas Johan, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/5) kemarin. Dihubungi melalui telepon genggamnya, hal senada juga disampaikan HA Rahman D, Wakil Ketua rombongan kafilah Kabupaten Bengkalis pada helat yang dipusatkan di Bukit Gelanggan Ulul Azmi, Pangkalan Kerinci dan secara resmi ditutup Gubri diwakili Setdaprov HR Mambang Mit, Minggu malam lalu. Sebagai wakil ketua, Kakandepag Bengkalis ini, mengatakan berani mempertanggungjawabkan kebenaran pernyataannya ini, di dunia dan di akhirat. “Tak satupun kafilah Bengkalis yang mengikuti MTQ ke-XXVI di Pelalawan yang berasal atau merupakan kafilah jemputan dari daerah lain. Baik itu dari dalam Provinsi Riau maupun dari luar Riau,” ujarnya seraya mengatakan tak satupun kafilah Bengkalis terkena diskualifikasi saat diadakan tehnical meting. Sedangkan daerah lain, meskipumn tak disebutkannya, Rahman mengaku ada. “ Ada beberapa daerah,” katanya. Masih menurut Rahman, jangankan memakai kafilah jemputan, niat untuk itu saja sedikitpun tidak pernah terbersit dalam benaknya. “Kita tidak mungkin mengotori helat suci seperti MTQ ini dengan hal-hal yang tidak terpuji. Siapapun boleh dan dapat mengecek kebenaran apa yang ucapan saya ini,” tantang Kakandepag Bengkalis ini. Lantas bagaimana dengan kabupaten/kota lain? Mantan anggota DPRD Bengkalis dari Partai Golongan Karya ini, enggan berkomentar. “Silahkan tanya dan minta masing-masing ketua kafilah untuk menjawabnya secara jujur dengan hati nurani. Karena merekalah yang berhak untuk menjawabnya. Yang pasti, seluruh kafilah dari Kabupaten Bengkalis merupakan produk lokal. Tidak seorangpun yang diimpor,” ulang Rahman. Apa yang disampaikan Johan dan Rahman ini merupakan klarifikasi atas pernyataan Setdakab Pelalawan, HT Kasroen Kasta. Sebagaimana dikutip harian terbitan Riau yang dipublikasikan Senin (7/5) lalu, Kasroen Kasta mengatakan bahwa bukan rahasia umum lagi adanya kafilah jemputan yang digunakan masing-masing daerah. Bahkan, Setdakab Pelalawan ini menantang pers kalau ada kabupaten yang murni menggunakan kafilah sendiri. “Coba anda tunjukkan kabupaten mana yang benar-benar 100 persen menggunakan kafilahnya sendiri? Jika anda sekalian berhasil membuktikannya, anda yang akan kami kasih bonus satu unit Rumah Siap Huni (RSH),” ujar Kasroen Kasta dengan nada bergurau seperti dikutip harian tersebut. Ditambahkan Kasroen Kasta, setelah timnya melakukan pemantauan terhadap kekuatan lawan, diketahui ukuran minimal setiap kabupaten menggunakan kafilah dari daerah lain mencapai 20 persen. Namun, imbuhnya, hal itu tidak dilarang, karena masih berada dalam satu provinsi. Pemenang MTQ Di Pinggir Soal jaminan kemurnian bahwa kafilah Kabupaten Bengkalis ini, menurut keterangan yang berhasil dihimpun, juga sempat dipertanyakan Bupati Bengkalis, H Syamsurizal kepada panitia pemusatan latihan sebelum kegiatan untuk persiapan mengikuti MTQ di Pelalawan di lakukan. Termasuk juga kepada tim official. Kabarnya, dalam sebuah rapat di lantai II Kantor Bupati Bengkalis, kepada panitia pelaksana pemusatan latihan tersebut, Syamsurizal menegaskan pemusatan latihan itu boleh dilaksanakan apabila seluruh calon kafilah yang akan mengikuti kegiatan untuk mengikuti MTQ di Pelalawan tersebut, semuanya merupakan pemenang MTQ tingkat Kabupaten Bengkalis ke-XXXII yang dilaksanakan di Kecamatan Pinggir. “Kalau ada seorangpun calon peserta yang bakal mengikuti pemusatan latihan ini bukan berasal dari hasil seleksi pada MTQ di Kecamatan Pinggir, kegiatan pemusatan latihan ini tidak perlu dilakukan. Percuma. Hanya membuang-buang waktu, dana dan tidak ada manfaatnya,” tegas Syamsurizal, kala itu. Selain itu, bupati yang bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini, juga mengingatkan seluruh tim official agar jangan sekali-sekali berpikiran apalagi menggunakan kafilah yang diambil atau dipinjam daerah lain untuk mewakili daerah ini. “Kalau hal itu dilakukan dan meskipun hanya satu orang, lebih baik Kabupaten Bengkalis tidak usah mengirim utusan untuk mengikuti MTQ di Pelalawan,” ujar Syamsurizal, kala itu, memberikan ultimatum. Terkait dengan apa yang disampaikan Syamsurizal tersebut, pada saat itu Kakandepag Bengkalis memberikan garansi bahwa hal itu sama sekali tidak akan pernah dilakukan. “Saya jamin. Pak Bupati tak perlu khawatir. Semua peserta pemusatan latihan dan yang akan dikirim menjadi duta Kabupaten Bengkalis ke Pelalawan, semua hasil seleksi MTQ di Kecamatan Pinggir,” jawab Rahman. Ketika dikonfirmasi, Johan membenarkan adanya penegasan yang disampaikan bupati Bengkalis tersebut. “Saya memang tidak mengikuti rapat itu. Namun dari laporan staf yang mewakili saya dalam rapat itu, waktu itu bupati memang mengatakan hal tersebut,” ujar Johan, seraya menduga, apa yang disampaikan Setdakab Pelalawan itu, dikecualikan untuk Kabupaten Bengkalis.
 

Berita Lainnya

Index