Setelah Hilang Sehari, Penghulu Suku di Kuok Ditemukan Tewas Dibantai

news6018PEKANBARU (RiauInfo) - Penghulu persukuan Bendang, Kenegarian Kuok, Ahmad Dt Bagindo, tewas dibunuh mengenaskan di kebun karet miliknya di Loghuong, Kecamatan Bangkinang Barat. Jenazah Ahmad ditemukan pihak keluarganya, Minggu pagi (10/8) sekitar pukul 10:00 WIB setelah dilakukan pencarian sebelumnya lebih kurang 24 jam oleh pihak keluarga. Abdul Latif, salah seorang keluarga Ahmad menceritakan di RSUD Bangkinang (10/8), bahwa korban Ahmad pergi dari rumah sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (9/8), tujuannya memang ingin melihat kebun karet mereka yang jaraknya hampir 5 km dari perkampungan. Ia pergi ke kebunnya guna membuktikan apakah benar karet yang ada di kebunnya itu dipotong (sadap,red) oleh orang lain. Setelah pergi, hingga malam ia tak pernah kembali. "Sabtu siang keluarga sudah mencari beliau karena cemas dengan kondisinya yang sudah tua dan sakit-sakitan, namun sampai tengah malam tidak ditemukan juga, ''ujar Latif. Karena khawatir terjadi apa apa, akhirnya masyarakat ikut juga bergabung dengan keluarga mencari Ahmad. Pagi hari, Minggu (10/8) barulah Ahmad ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa. Kondisi korban cukup mengenaskan. Beberapa bagian seperti Kepala, lengan, punggung dan paha korban terlihat berwarna biru meghitam dan terkelupas. Diduga, korban dihabisi dengan cara memukulnya dengan benda keras. Bahkan di kepala korban, juga terdapat darah yang sudah mengering. Setelah korban ditemukan, keluarga langsung membawa mayat Ahmad ke RSUD untuk menjalani otopsi dan melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Di rumah sakit, anggota keluarga korban yang lain sudah menunggu. Mereka tampak begitu shock dengan kematian Dt Bagindo ini. Dari Otopsi ditemukan korban tampaknya tidak hanya dipukuli namun juga disentrum sehingga kulitnya menghitam dan mengelupas. Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien SH SIK ketika dikomfimasi (10/8) menyatakan pihaknya memang sudah menerima laporan tersebut dan sudah menurunkan tim dan mengamankan UN yang diduga sebagai pelaku. ''Namun kita masih menyelidiki dengan intensif kejadian ini, karena baru beberapa jam kita temukan mayatnya dan laporannya. Jadi motifnya masih dalam penyidikan ''ujarnya. Korban menurut Muttaqien tampaknya mengalami penganiayaan di kepala, punggung dan lengannya. Muttaqien mengaku prihatin dengan pembunuhan ini, karena Ahmad sendiri sudah renta dan sakit sakitan. Bukan hanya itu, kasus pembunuhan di Kampar juga cukup tinggi akhir-akhir ini. Untuk itu ia berharap masyarakat jangan mudah terpancing emosi dan mengembalikan semuanya kedalam nilai nilai agama.(ad)

Berita Lainnya

Index