SGI DAN SSW SELENGGARAKAN APEL BESAR DAN DIKSAR KE-36 Sekuriti Makin Pegang Peranan Penting

PEKANBARU (RiauInfo) - Sekuriti, atau yang lebih dulu populer dengan panggilan Satpam (satuan pengaman) pada era demokratisasi dewasa ini semakin memperoleh peran penting dalam mewujudkan keamanan di lingkungan kerja, termasuk menangkal dan juga menangani masalah-masalah keamanan.
Hal itu tercermin dalam apel besar SGI (PT Security Group Indonesia) dan SSW (PT Security Satria Wahana), dua BUJP (badan usaha jasa pengamanan) terkemuka di Indonesia dan berpusat di Jakarta dengan jumlah personel terlatih sekitar 1.300 orang, di Pangkalan Kerinci, kecamatan Pelalawan, Riau, Sabtu lalu. Apel itu dipimpin Komisaris SGI, Irjen Pol (purn) Maman Supratman , serta dihadiri Dirut SGI & SSW Adil Sugeharto, Wakapolres Pelalawan serta para pejabat keamanan lokal dan dari industri pulp terkemuka RAPP hadir Mulia Nauli (Direktur), Simon Menggolo (Common Service Manager), Terrence M Bickerton (GM PTSI), Roy Fadillada, Elvianto , David Lesmana (koordinator sekuriti). Sehari sebelumnya, Sabtu (7/5), di Pekanbaru, SGI membuka lagi pendidikan dasar (Diksar) Sekuriti angkatan ke-36, diikuti 70 orang peserta rekrutan baru dan penyegaran asal Pangkalan Kerinci, Pekanbaru dan Parmaksian (Sumut). Demikian penting peran yang dapat di”mainkan” insan sekuriti sekarang dan ke depan, sampai-sampai Jenderal Maman --mantan Kapolda Riau-- merasa perlu menyamapikan enam butir pesan yang lazim disampaikan seorang komandan TNI kepada jajarannya, atau kepala satuan wilayah Polri kepada anggotanya. Keenam pesan itu meliputi: Kewajiban anggota sekuriti untuk memupuk keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaannya. Kemudian, terus-menerus mengevaluasi kemampuan, mengenali tugas dan kewajiban serta disiplin dan bertanggung jawab menjalankan tugas. Lalu, cermat dan waspada terhadap perkembangan situasi sekitar serta tidak boleh terbawa arus memperkeruh suasana. Selanjutnya, bersikap baik dan simpatik dengan mengembangkan sikap 5-S, yakni: salut (hormat), senyum (bersahabat), salam (ramah), sopan, dan sampaikan maksud dengan cara praktis (tegas, jelas, tidak bertele-tele). Yang lain, jadilah teladan dengan sikap dan tindak benar, baik, bersih dan rapi, bahkan mampu tampil sebagai ”cermin” perusahaan karena selalu ditempatkan di garis depan (front line). Terakhir, budayakan temu dan lapor cepat masalah yang terjadi agar penanganan selanjutnya tidak sampai terlambat. Diksar Ke-36 Jumat sebelumnya (6/5), Jenderal Maman Supratman –juga mantan Wakapolda Sumut-- meresmikan Diksar sekuriti angkatan ke-36 di Pakanbaru, diikuti 70 orang rekrutan baru dan penyegaran asal Pangkalan Kerinci, Pekanbaru dan Porsea (Sumut). Mereka akan memperkuat ”pasukan” pengamanan operasional industri pulp dan kertas terkemuka RAPP (PT Riau Andalan Pulp & Paper) di Pangkalan Kerinci serta perusahaan afiliasinya di Pekanbaru, serta TobaPulp (industri pulp) di Parmaksian, kabupaten Tobasamosir, Sumatera Utara. Perusahaan-perusahaan tersebut menjadi klien SGI dan SSW yang bertugas mengamankan operasional pabrik dan juga HTI (hutan tanaman industri). Pendidikan dan latihan berlangsung tiga pekan (323 jam pelajaran), mencakup kepribadian, intelektualitas dan fisik. Targetnya: ”melahirkan” personel sekuriti yang andal hingga berhak mendapatkan brevet Gada Pratama, kualifikasi minimum yang mesti dicapai setiap insan sekuriti profesional berdasarkan Keputusan Kapolri nomor 24 tahun 2007. Komponen dan materi pelajaran dimodifikasi sedemikian agar selaras dengan kebutuhan tugas spesifik di setiap lokasi dan situasi. Output-nya, setiap lulusan mesti mampu menangani dan menyelesaikan tugas pengamanan di lapangan. Proses belajar dan pelatihan berlangsung di ruangan dan di lapangan. Peserta didik akan mempelajari ilmu kepolisian secara terbatas. Maman juga memberikan tips sukses latihan kepada peserta didik, meliputi: kembangkan keinginan sangat memerlukan pelatihan, ihklas dan bertanggung jawab, antusias mengikuti semua materi latihan, cermat mengikuti instruksi pelatih agar terhindar dari kecelakaan yang tidak perlu, tumbuhkan jiwa korsa (korps) insan sekuriti, manfaatkan semua kesempatan yang tersedia untuk mendapatkan hasil optimal sebagai bekal tugas di lapangan. Momen apel besar dan juga Diksar juga dimanfaatkan untuk donor darah. Direktur SGI dan SSW, Adil Sugeharto –juga seorang anggota Lions Club-- misalnya, mendonorkan darah untuk yang ke-29 kali. (ad/rls)

Berita Lainnya

Index