SMAN 1 Bengkalis Segera Bertaraf Internasional

PEKANBARU (RiauInfo) – Meskipun belum menyebut kapan direalisasikan, namun Bupati H Syamsurizal mengatakan status SMAN 1 Bengkalis akan ditingkatkan menjadi sekolah bertaraf internasional. Nantinya, dengan status baru itu, untuk beberapa bidang studi, bahasa Inggris dijadikan bahasa yang digunakan guru ketika memberikan materi pelajaran kepada siswa.

Didampingi Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sya’ari dan Kepala SMAN 1 H Yahya Gulita, kepada pers, rencana itu dikemukakan Syamsurizal usai meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN) di sekolah yang berlokasi di jalan Arif Rahman Bengkalis itu, Selasa (22/4) kemarin. “Melalui Dinas Dikpora, saat ini tengah dilakukan persiapan segala sesuatu untuk perubahan status itu. Diupayakan secepatnya dapat ditingkatkan,” terang Syamsurizal. Peningkatkan status SMAN 1 ini sebagai pioner. Artinya ke depan, bagi SMAN lain di daerah ini yang dinilai layak, statusnya juga akan ditingkatkan. Dikatakannya, dengan status internasional tersebut, untuk tiga pelajaran di luar bidang study bahasa Inggris, bahasa yang digunakan guru ketika mengajar adalah bahasa Inggris. Namun demikian, Syamsurizal belum bersedia menjelaskan mata pelajaran apa saja dari ketiga pelajaran itu. Tapi, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, dua diantaranya adalah Matematika dan Fisika. “Salah satu yang saat ini tengah dipersiapkan, diantaranya adalah guru-guru mata pelajaran tersebut. Guru yang bukan saja berkualitas, tetapi juga memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik,” papar kandidat doktor salah satu universitas di Negeri Jiran Malaysia ini. Untuk itu, harap Syamsurizal, para guru-guru yang ada di daerah ini yang berkeinginan menjadi pengajar di sekolah bertaraf internasional itu, sejak sekarang hendaknya juga dapat mempersiapkan diri. “Terutama kemampuan berbahasa Inggris,” ujarnya. Selain itu, kepada calon siswa-siswi yang nantinya bercita-cita bersekolah di sekolah bertaraf internasional itu, juga sedini mungkin mulai mempersiapkan diri. Khususnya kemampuan dalam berbahasa Inggris. “Karena bagi mereka yang ingin bersekolah di sana, salah satu persyaratan seleksinya adalah kemampuan berbahasa Inggris. Terutama conversation”, imbuh Syamsurizal. Terkait dengan rencana itu, Yahya Gulita mengatakan sebelumnya memang sudah mendengarnya. Namun secara langsung dari bupati Bengkalis, hal itu baru diketahuinya ketika peninjauan kegiatan UN tersebut. “Seluruh keluarga besar SMAN 1 menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemkab Bengkalis menjadikan sekolah ini bertaraf internasional. Kami dukung sepenuhnya,” terang Yahya. Berkenaan dengan UN Sya’ari mengatakan optimis tingkat kelulusan pada tahun 2007/2008 ini meningkat. “Mencermati berbagai persiapan yang dilakukan selama ini, seperti bimbingan belajar dan try out, kita optimis tingkat kelulusan, baik di SMA maupun SMK bakal meningkat,” jelasnya. Meskipun demikian, Sya’ari tidak menetapkan target angka pencapaian. “Maunya kita 100 persen,” terangnya. Ditambahkannya, untuk UN tahun lalu, tingkat kelulusan untuk SMA 94 persen dan SMK 89 persen. Lantas bagaimana pelajar yang nantinya mungkin tidak lulus UN?. Apakah ada ujian susulan atau mengikuti ujian Paket C? Sya’ari kembali mengatakan, sampai setakat ini belum ada informasi dari pemerintah pusat. “Belum ada. Kita masih menunggu,” katanya. Berkenaan adanya anggapan sebagian masyarakat bahwa pelajar yang tidak lulus dan seandainya harus mengikuti ujian Paket C, namun ijazah Paket C itu tidak dapat digunakan untuk melanjutkan keperguruan tinggi, Sya’ari membantahnya. “Sejauh ini tidak ada ketentuan seperti itu. Meskipun dengan menggunakan ijazah Paket C, pelajar yang bersangkutan tetap dapat melanjutkan ke perguruan tinggi,” tegas Sya’ari.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index