SPS Riau Anugerahkan Award untuk Media dan PR Terbaik

PEKANBARU (RiauInfo) - Untuk pertama, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Riau mentaja kegiatan RiPMA (Riau Print Media Award) Tahun 2014. RiPMA adalah sebuah penghargaan khusus bagi sampul muka (cover) terbaik bagi media cetak komersial (suratkabar harian dan tabloid) yang terbit di Provinsi Riau. Selain RiPMA, SPS Cabang Riau juga memberi penghargaan kepada PR (public relation) dan news maker terbaik. Penyerahan Award berlangsung 22-26 Januari 2014 di Mal SKA Pekanbaru. Ketua SPS Cabang Riau, Dr. H. Syafriadi, SH, MH menjelaskan, penghargaan RiPMA diberikan untuk memacu pengelola media meningkatkan kualitas perwajahan masing-masing koran: harian dan mingguan. Di tingkat nasional, penghargaan serupa juga sudah dimulai oleh SPS Pusat sejak beberapa tahun terakhir. Namanya IPMA (Indonesia Print Media Award). ''IPMA tahun ini akan diserahkan oleh Ketua Umum SPS Pusat, Bapak Dahlan Iskan, bersempena dengan Hari Pers Nasional bulan depan di Bengkulu,'' kata Syafriadi. RiPMA dipersiapkan oleh SPS Cabang untuk menghadapi kompetisi IPMA yang bobotnya jauh lebih berat karena jumlah media yang berkompetisi jauh lebih banyak. Tahun 2013, jelas Syafriadi, SPS Cabang Riau berhasil meraih lima award. Yakni tiga gold oleh Harian Pagi Riau Pos, Harian Metro, silver oleh Harian Tribun dan bronze oleh Harian Detil. Penghargaan lain adalah ditetapkannya SPS Cabang Riau menjadi SPS terbaik dalam tiga tahun berturut-turut. ''Kita ingin melalui RiPMA akan banyak lagi media-media di Riau yang meraih penghargaan IPMA baik untuk ketegori koran harian maupun kategori mingguan atau tabloid,'' tegas Syafriadi. Diharapkan, RiPMA dapat berlangsung setiap tahun dengan kualitas materi yang jauh lebih baik dari tahun ini. ''Ini tahun pertama, sudah barang tentu pelaksanaannya belum sebaik IPMA tapi kita akan perbaiki kualitasnya di tahun depan,'' tegas Syafriadi. Begitupun dengan PR Award. SPS Cabang Riau memberi untuk dua kategori, yakni kategori instansi pemerintah mulai dari provinsi hingga ke kabupaten kota. Dan, perusahaan swasta. ''Kita sudah minta masukan secara tertulis kepada anggota SPS untuk mengirim instansi mana yang menurut media layak diberikan penghargaan,'' ungkap Syafriadi. Dijelaskan, media dapat saja memilih salah satu humas pemerintah di Provinsi Riau yang menjadi mitra kerjanya karena dua alasan. Alasan pertama, kepala biro atau kepala bagiannya terbuka dalam informasi publik. Kedua, faktor pendapatan bagi perusahaan pers baik dari periklanan, galeri maupun adventorial. Kedua alasan ini bisa dipilih salah satu oleh pimpinan media atau dijadikan sebab kedua-duanya. ''Kita berharap penghargaan untuk PR ini semakin mendorong kemitraan yang baik antara humas-humas dengan media,'' tambah Syafriadi. Sementara penghargaan untuk news maker lebih difokuskan kepada personal. Ini berbeda dengan award untuk PR yang menitik-beratkan pada institutional. Kalau news maker yang dipilih media datang dari figur pemerintahan, maka yang diajukan oleh media itu tingkatannya eselon dua. ''Kita menghindari jangan sampai muncul nama gubernur atau bupati dan walikota. Mereka sudah menjadi tokoh publik dan pasti terbuka dalam soal informasi. Beda dengan eselon dua,'' jelas Syafriadi pula. Tetapi jika news maker itu datang dari kalangan swasta, ''kita minta yang diajukan itu setingkat direksi,'' tegas Syafriadi. (rls)

Berita Lainnya

Index