TERKAIT QUAKER OAT KADALUARSA Gaji Tak Wajar, Karyawan Mitra Swalayan Enggan Periksa Barang Dagangan

PEKANBARU (RiauInfo) - Adanya kasus pembeli yang terbeli barang kadaluarsa di Mitra Swalayan Jalan Hangtuah Pekanbaru sempat menghebohkan warga. Bahkan salah seorang mantan karyawan swalayan yang baru 4 hari berhenti bekerja di swalayan itu sempat buka mulut terhadap kasus tersebut. 

Mantan karyawan yang diketahui bernama Ipit itu mengaku terpaksa berhenti bekerja di swalayan itu karena merasa diberlakukan tidak wajar. Selain sering dimarahi, setiap bulan gajinya dipotong untuk mengganti barang-barang dagangan yang hilang di swalayan tersebut. "Bayangkan saja, kami hanya digaji Rp500 ribu, lalu setiap bulan dipotong untuk mengganti barang-barang yang hilang. Karena dipotong, kadang gaji yang kami terima setiap bulannya hanya Rp100 ribu," ungkapnya. Padahal dia sudah berusaha bekerja sebaik-baiknya dan sejujur mungkin. Karena kecilnya gaji yang diterima, maka menurut dia, wajar saja bila karyawan jadi enggan memeriksa barang-barang dagangan yang dijual di swalayan itu. Makanya tidak heran jika di swalayan ini terdapat barang yang sudah kadaluarsa sehingga sempat terbeli oleh pengunjung swalayan beberapa waktu lalu. Sementara itu sejumlah warga minta instansi terkait untuk turun ke swalayan ini untuk memeriksa barang-barang lainnya. Sebab bukan tidak mungkin akan ada barang-barang lainnya yang kadaluarsa. "Instansi terkait harus pro aktif untuk turun ke lapangan, jangan dibiarkan begitu saja," ungkap Usman, warga Jalan Utama Pekanbaru. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang warga terbeli produk Quaker Oat yang sudah kadaluarsa di Mita Swalayan ini. Dalam data produksi di Quaker Oat itu disebutkan kadaluarsanya bulan September 2008. Sehubungan hal itu warga tersebut telah melaporkannya ke Balai POM Pekanbaru.(ad)

Berita Lainnya

Index