Selanjutnya di hari pertama Senin, 26 Oktober 2009 tim muhibah tampil perdana di Universiti Malaya (UM). Lebih dari 500 orang penonton membanjiri arena pentas (panggung) yang telah dipersiapkan panitia disana. Dan mereka menyatakan salut, atas penampilan yang telah mereka saksikan.
Dengan berbagai ungkapan, haru dan senang yang menyebutkan keceriaan mereka rasakan. Karena tim berhasil membawakan kesenian tradisi yang saat ini masih mengakar di Riau-Indonesia. Siangnya, Selasa 27 Oktober 2009 dilanjutkan dengan seminar yang mengupas seputar kesenian, kebudayaan kedua daerah.
Seminar yang dihadiri budayawan Riau H Tennas Effendi, Al-azhar, Elmustian Eahman, Abdul Jalil, Alvi Puspita dan Amirullah. Sementara dari pihak UM disampaikan dua pembicara yang membentangkan dua topik yakni tentang pantun dan alat musik gambus.
Pembantu Rektor III Universiti Utara Malaysia Mohd Zaini B Nasri dalam sambutan perpisahan menyatakan, seni kampong yang sudah dipersembahkan oleh Universitas Riau menjadi inspirasi bagi kami untuk membina kesenian kampong yang ada di Malaysia dan mengangkatnya ke taraf internasional. Pertunjukkan kedua ini berlangsung di kampus Universiti Utara Malaya (UUM) berlangsung Rabu, 28 Oktober 2009 tepat pada pukul 20.00 waktu setempat.
"Kami juga akan menjemput Tim Muhibah tahun depan untuk meraikan kompokesyen (wisuda). Kami menilai persembahan Tim Muhibah Universitas Riau ini sangat layak ditonton oleh sultan Kedah. Katanya menilai untuk memberi ukuran seni tinggi pada kesenian Melayu", Paparnya.
Kamis, 29 Oktober 2009 tim kembali tampil di Prince of Songkla University (PSU) Patani Thailand, meski di tengah kondisi yang mencekam karena komplik di selatan Thailand yang memanas, pertunjukan Tim Muhibah dihadiri lebih dari 1000 penonton.
Mereka mulai berdatangan sejak pukul 6 petang, meski acara dimulai pukul 8.30 malam. Mereka antri hingga puluhan meter di depan gedung pertunjukan. Selain dihadiri oleh mahasiswa juga dihadiri oleh para dosen dan senator (DPRD) setempat.
Menziarahi tiga tempat baik di Malaysia dan Thailand selain Memperoleh dukungan Luas dan Inspirasi di tiga tempat tersebut, tim muhibah juga mendapatkan banyak pengetahuan yang selama ini belum mereka peroleh dengan baik tentang Melayu, dulu, kini dan proyek Melayu masa akan datang.
Maka tidak heran, seperti yang disampaikan oleh budayawan Riau, Al-azhar kepada tim muhibah seni budaya Melayu baik sebelum berangkat maupun sesudahnya, beliau mengatakan, bahwa perjalanan ini adalah perjalanan ziarah. ‘’Pilgrimage. Perjalanan ziarah. Ziarah tentang, Melayu dulu, kini dan akan dating. Ziarah tentang kepedihan, keseriusan, kejayaan dan tentang banyak hal,’’ ungkapnya.(ad/rls)
TIM MUHIBAH UNIVERSITAS RIAU KE MALAYSIA DAN THAILAND Memperoleh Dukungan Luas dan Inspirasi di Tiga Tempat
Kiki
Senin, 02 November 2009 - 14:54:14 WIB
Pilihan Redaksi
IndexSMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
Kepala BNPB Pimpin Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
Setelah Lebaran, PWI Pusat Kembali Gelar UKW Gratis se-Indonesia
Wow, Tiga Gubernur Riau Pada Masanya Hadir pada Buka Puasa Bersama PWI Riau
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Umum
SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
Rabu, 24 April 2024 - 19:12:02 Wib Umum
Semangat Juang di Ladang Minyak PHR, Merayakan Idulfitri dengan Dedikasi untuk Negeri
Sabtu, 06 April 2024 - 19:53:28 Wib Umum