Widyawati, Usmar Ismail Award Menampilkan Kualitas Film Sesungguhnya

Widyawati JAKARTA (RiauInfo) - Semakin banyak penghargaan bagi perfilman Indonesia akan semakin baik. Usmar Ismail Award yang baru pertamakali digelar tahun ini juga bertujuan mulia, yakni menampilkan kualitas film yang sesungguhnya. Artis senior Widyawati menjelaskan itu disela taping acara "Hitam Putih" Nominasi Usmar Ismail Award 2016, studio Trans 7, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa malam lalu.  Rencananya Nominasi Usmar Ismail Award akan ditayangkan Trans 7 melalui acara "Hitam Putih" Jumat malam ini. Menurut Widyawati sebelum Usmar Ismail Award memang sudah ada penghargaan lain yang diberikan untuk perfilman Indonesia. Tetapi Usmar Ismail Award tampil beda, penilaian film dilakukan secara ketat dan diwarnai debat. Perbedaan lain bisa dilihat dari dewan juri yang ditampilkan yakni 15 wartawan di babak penyisihan dan ditambah beberapa wartawan lagi di babak nominasi. Wartawan sengaja dipilih menjadi juri, karena pekerjaan mereka selama ini selain menonton film, juga membuat resensi film sehingga pandangan kritis mereka bisa diharapkan menghasilkan Usmar Ismail Award mencetak  film film yang sesungguhnya. Ke 15 wartawan juri itu adalah Adrian J Pasaribu (filmIndonesia.or.id), Ami Herman (riauinfo.com), Bambang Sulistyo (Majalah Gatra), Benny Benke (Suara Merdeka), Bobby Batara (All Film), Dimas Supriyanto (Pos Kota), Beby (Jakarta Post), Herman Wijaya (Tabloid Bintang Film), Puput Puji (bintang.com), Shandy Gasela (detik.com), Susi ivvaty (Kompas), Yan Wijaya (Info Film), Sihar Ramses (Sinar Harapan), Wina Armada Sukardi (Wartawan Senior) dan Bens Leo (wartawan senior). Jumlah film Indonesia yang dinilai mencapai 143 judul. Dari jumlah itu diseleksi ketat hingga mendapatkan 7 film pilihan berikut 10 unsurnya meliputi sutradara. Aktor dan aktris pilihan serta penata kamera, sinematografi, musik dan lain lain. Dari 7 film pilihan itu diseleksi lagi hingga mendapatkan hanya 3 judul yang lolos di babak nominasi. Nama Usmar Ismail menjadi pilihan, menurut Widyawati karena Usmar Ismail adalah bapak perfilman Indonesia. Karya karya filmnya yang berkualitas sejak era 50an menginspirasi pemerintah menjadikan dasar pembentukan Hari Film Nasional. (Herman Ami)  

Berita Lainnya

Index