Oleh: Dichi Selma Yuni, mahasiswi Institut Agama Islam Tazkia
Pertumbuhan ekonomi syariah saat ini menunjukkan tren yang positif dan lebih baik di banding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap prinsip-prinsip syari'ah, perkembangan industri syari'ah di Indonesia yang semakin pesat, dan potensi besar Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Nah, Di Indonesia akuntansi syari'ah mulai di ajarkan di perguruan tinggi pada tahun 1990-an hingga saat ini akuntansi Syari'ah terus berkembang pesat dengan dimulai nya penerapan Standar Akuntansi Syari'ah (SAS) oleh ikatan akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2003.
Apa aja sih peran dan proses akuntansi syari'ah???
Akuntansi syari'ah memiliki peran penting dalam sistem keuangan syari'ah yang mana menyediakan informasi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip islam, memastikan bahwa transaksi keuangan bebas dari riba, gharar dan unsur-unsur yang di larang dalam islam, membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di lembaga- lembaga syari'ah, serta mendorong pengembangan ekonomi syariah.
Proses akuntansi syari'ah pada dasarnya sama dengan akuntansi konvensional. Dengan beberapa perbedaan utama yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah. Adapun tahap-tahap proses akuntansi syari'ah yaitu:
1. Mengidentifikasi transaksi. Apakah transaksi telah sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah.
2. Mencatat transaksi keuangan dalam buku-buku akuntansi dengan jelas, akurat dan sistematis.
3. Menyusun laporan keuangan dengan standar akuntansi syari'ah (SAS).
4. Melakukan audit syariah terhadap laporan keuangan.
Perlu diingat! Perbedaan utama dalam pencatatan Akuntansi syari'ah dan akuntansi konvensional adalah akun zakat. Dalam pencatatan akuntansi syariah terdapat akun zakat yang di pisahkan dari laba perusahaan, zakat yang diterima dari pihak lain, dan zakat atas pendapatan investasi syari'ah.
Transparansi dan akuntabilitas pada akuntansi syariah menyebabkan peningkatan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap sistem keuangan syariah. Kepercayaan inilah yang akan mendorong kesejahteraan dalam sistem ekonomi. Dengan hal ini, membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dan akuntansi syari'ah juga mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek- aspek sosial dan lingkungan.