PEKANBARU (RiauInfo) - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau tahun 2012 mendatang akan diawali dengan kegiatan kirab atau perjalanan api PON. Pengambilan api PON sendiri akan dilakukan 6 September 2012 yang bersumber dari gas alam yang memiliki nilai historis terletak di Minas, lebih kurang 32 km dari kota pekanbaru.
Hal ini terungkap dalam Sosialisasi Api PON yang digelar Pengurus Besar (PB) PON Riau, Jumat (4/11) do Hotel Furaya, Pekanbaru. Hadir dalam kesempatan ini Wakil Ketua harian PB PON Riau Zulkifli Saleh, Danrem 031/WB diwakili Dwi Tugas Irianto, Ketua Sub Bidang Api PON Mayor Inf Marwan, dan Sutradara PON Aat Soeratin.
Dalam kesempatan ini Marwan yang juga Kasdim 03101/Pbr menjelaskan api gas alam di Minas itu merupakan sumur minyak pertama ditemukan di Minas yang pertama kali ditemukan pada Maret 1941. Sedangkan pengeborannya dilakukan 10 Desember 1943 dengan kedalaman 800 meter.
"Oleh karena sangatlah tepat apabila dijadikan sebagai sumber api PON XVIII 2012 Riau," ungkapnya. Menurut dia, keberadaan api dalam suatu multievent olahraga seperti PON mempunyai arti filosofi pendorong semangat meraih prestasi terbaik.
Marwan menjelaskan, setelah api PON di ambil dari sumur pertama di Minas itu, kemudian dibawa ke Pekanbaru untuk disemayamkan. Keesokan harinya, api PON dibawa ke Dumai sebagai wilayah utara Riau dan ke Kuansing sebagai wilayah Timur Riau.
Dari Dumai, api PON disebar ke kabupaten lainnya seperti Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Siak. Sedangkan api PON yang di Kuansing disebar lagi ke Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu. Kemudian api POn di Pekanbaru disebar ke Rokan Hulu, Kampar dan Rokan Hilir.
Diungkapkannya lagi, selama api PON berjalan ke seluruh kota/kabupaten Riau, api PON yang ada di Pekanbaru akan tetap menyala sampai pelaksanaan PON selesai. Sedangkan di kabupaten/kota, api PON akan disemayamkan di masing-masing kediaman kepala daerah.
Pada hari pembukaan PON nanti, sebelum api PON dibawa ke Staium Utama untuk menyalakan tungku PON, akan terlebih dahulu akan dilakukan kirab. Namun Marwan belum bisa menjelaskan bagaimana prosesi penyalaan tungku PON tersebut, karena akan diatur oleh bidang acara.
Sementara itu Ketua Lembaga Adat melayu Riau, Azaly Djohan yang sempat hadir dalam kesempatan ini mengatakan sebaiknya api PON itu diambil dari pertambangan minyak off shore yang kini dikelola PT Kondur. Sebab tambang ini ditemukan pertama kali oleh putra Indonesia.
Namun pihak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), selaku perusahaan yang mengoperasikan sumur minyak Minas tersebut, menyatakan telah melakukan persiapan untuk menyambut kegiatan pengambilan api PON di Minas tersebut. Bahkan saat ini sudah mulai menata kawasan tersebut, sehingga nantinya akan terlihat cantik dan asri.(zas)