Maudy Koesnaedi: Jangan Sepelekan Dunia Pewayangan
Anthony Harry
Senin, 19 September 2016 - 10:14:40 WIB
Artis Maudy Koesnaedi ternyata tidak saja piawai berakting di film, tetapi juga jago menari. Ia bahkan sering menjadi pemain Lenong Betawi juga jago memainkan tari topeng Cirebonan. “Sejak masa gadis saya sudah dituntun sama orangtua agar menyukai seni pertunjukan tradisional. Kebetiulan saya suka tari tarian dari Jawa Barat, dan belakangan ini saya juga menyukai beragam tari dari berbagai provinsi di tanah air.” tutur Maudy ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, kemarin.
Ditemui di sela kesibukannya latihan pementasan 100 Kurawa, Pagelaran Wayang Orang Suprakolosal di Jakarta kemarin, artis pemeran sosok Zainab dalam serial “Si Doel Anak Sekolahan” ini mengaku menyukai wayang sudah sejak masa remaja, antara lain karena ceritera dunia pemayangan sarat dengan tuntunan yang mendidik. Bahkan tuntunan hidup dari dunia pewayangan bisa terus diaktualisasikan dalam kehiduan modern.
Karena alasan itu Maudy tidak saja pernah mendalami hal ihwal pewayangan kulit di beberapa tempat di Jawa, tetapi juga mendalami ceritera wayang orang dari sejumlah dalang di Jawa.
Menurut Maudy anak muda sekarang sering menyelepekan dunia pewayangan. Masuk akal karena mereka tidak mendalami ilmu pewayangan secara bersungguh sungguh. Padahal, kata artis kelahiran Jakarta 41 tahun silam ini, dunia pewayangan tidak sekedar sarat dengan muatan pendidikan tetapi juga tuntunan kehidupoan yang sangat bermaksa untuk masa yang akan datang. “Kejadian kejadian aneh yang banyak terlihat dalam kehidupan sekarang ini, semuanya sudah diprediksi dalam pewayangan sejak dulu sekali. Itu yang kemudian menyebabkan saya menyukai pewayangan dan mengingatkan anak anak muda untuk tidak menyelepekan dunia pewayangan “ ujar Maudy.
Lantas apa yang mendasari sutradara melibatkan Maudy ikut pementasan 100 Kurawa itu? Ditanya demikian, enteng saja istri seorang pejabat di Garuda ini menjelaskan bahwa semua itu dimungkinkan karena Maudy dinilai punya pengetahuan tentang wayang oran g, juga bisa menarikan beberapa tarian khas Jawa. “Mungkin itu alasannya sehingga aku ikut dilibatkan dalam pementasan “100 Kurawa Pagelaran Wayang Orang Suprakolosal. Rencananya pertunjukan itu akan digelar di Taman Ismail Marzuki, Senin 3 Oktober mendatang. “
Sebagai artis, Maudy tidak sendirian bermain di 100 Kurawa yang disutradarai oleh seniman Teguh Kenthus. Artis lainnya diantaranya ada Ray Sahetapy, Aryo Bayu, Olivia Zalianty, Inayah Wahid, Feni Rose, Dewi Sulastri dan Ali Marsudi. 100 Kurawa mengisahkan tentang dendam, iri hati, dan keserakahan Wangsa Kurawa terhadap saudaranya sendiri, yaitu Wangsa Pandawa. Berbagai macam cara licik dan tipu muslihat dilakukan kaum Kurawa untuk merebut dan menguasai tahta kerajaan dari Kaum Pandawa.
Klimaks dari perseteruan antara Kurawa dan Pandawa adalah terjadinya perang saudara yang tidak dapat terhindarkan lagi. Atas takdir para dewa, meletuslah peperangan mahadahsyat yang melegenda, Baratha Yudha di Padang Kurusetra . Peperangan selama 18 hari sejak matahari terbit hingga terbenam. Dalam pertempuran, tewaslah 100 Kurawa, demikian pula banyak korban berguguran dari pihak Pandawa. Baratha Yudha menyisakan kepedihan dan kerugian yang luar biasa bagi kedua belah pihak. Di akhir cerita, kemenangan berpihak pada kebenaran. Wangsa Pandawa berhasil merebut kembali Kerajaan Hastinapua.
Maudy mengaku sudah hapal cerita itu sejak beberapa tahun silam. Lantas peran apakah yang dimainkannya dalam 100 Kurawa itu? DFitanya demikian, Maudy menolak secara halus. Dia menyebutkan jika serius ingin tahu peran yang dimainkannya di 100 Kurawa, tontonlah drama kolosal wayang itu di TIM pada 3 Oktober mendatang. OK? (Tuti Kirana Dewi/Herman Ami)
Pilihan Redaksi
IndexLeasing Industri dalam Perspektif Islam
Meningkatnya Minat dan Inovasi pengadaian Syariah
Empat Agenda Besar SMSI Riau Terlaksana Dengan Baik
Pendidikan Berpikir Kritis Menunjang Jurnalisme Berkualitas
SMSI Memperluas Jaringan Internasional
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Hiburan
Ketua Forum Pewarta Film Kritik Badan Perfiman Indonesia
Kamis, 24 November 2016 - 08:42:54 Wib Hiburan