Urgensi Sharia Compliance Risk pada Bank Syariah

Menyelami Dunia Sharia Compliance Risk: Memahami Risiko Kepatuhan Syariah di Perbankan Syariah

Menyelami Dunia Sharia Compliance Risk: Memahami Risiko Kepatuhan Syariah di Perbankan Syariah
Ilustrasi

Oleh: Afdal Zikri, mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia

Sharia Compliance Risk, atau Risiko Kepatuhan Syariah, merupakan risiko yang dihadapi bank syariah akibat ketidakpatuhan terhadap prinsip-prinsip dan ketentuan syariah Islam dalam menjalankan kegiatannya. Prinsip-prinsip syariah ini tertuang dalam Al-Qur'an, Hadist, dan ijtihad para ulama.

Dalil dari Al-Quran seputaran Shariah Compliance Risk

قُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ۝١٠٥

“Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."( QS : At-taubah 105 )

Untuk memahami dalilnya lebih dalam mungkin pembaca bisa lebih detail melihat ayat ini dari Tafsir dan Tathbiq dari imam imam besar.

Mengapa Sharia Compliance Risk Penting?

Sharia Compliance Risk sangat penting bagi bank syariah karena:

•    Membangun Kepercayaan Nasabah: Nasabah bank syariah menaruh kepercayaan bahwa bank menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariah Islam. Ketidakpatuhan terhadap syariah dapat merusak kepercayaan ini dan menyebabkan hilangnya nasabah.

•    Menjaga Stabilitas Keuangan: Kepatuhan terhadap syariah merupakan salah satu pilar utama stabilitas keuangan bank syariah. Pelanggaran syariah dapat memicu krisis keuangan dan membahayakan kelangsungan bank.

•    Menjaga Reputasi Bank: Reputasi bank syariah sangat bergantung pada kepatuhannya terhadap syariah. Pelanggaran syariah dapat merusak reputasi bank dan membuatnya sulit untuk bersaing dengan bank lain.

•    Memenuhi Kewajiban Regulasi: Bank syariah diwajibkan untuk mematuhi regulasi yang berkaitan dengan syariah. Pelanggaran regulasi ini dapat berakibat sanksi dari regulator.

Jenis-Jenis Sharia Compliance Risk:

Secara umum, Sharia Compliance Risk dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain:

•    Risiko Produk: Risiko yang terkait dengan desain, pengembangan, dan implementasi produk syariah yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

•    Risiko Transaksi: Risiko yang terkait dengan pelaksanaan transaksi syariah yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti riba, gharar, dan haram.

•    Risiko Operasional: Risiko yang terkait dengan internal control dan tata kelola bank syariah yang tidak memadai, sehingga berpotensi menyebabkan pelanggaran syariah.

•    Risiko Reputasi: Risiko yang terkait dengan citra dan reputasi bank syariah yang tercoreng akibat pelanggaran syariah.

•    Risiko Hukum: Risiko yang terkait dengan sanksi regulasi dan hukum yang dapat dikenakan kepada bank syariah akibat pelanggaran syariah.

Tantangan Implementasi Sharia Compliance Risk:

Beberapa tantangan yang dihadapi bank syariah dalam menerapkan Sharia Compliance Risk, antara lain:

•    Kompleksitas Prinsip Syariah: Prinsip-prinsip syariah kompleks dan multidimensional, sehingga sulit untuk diinterpretasikan dan diterapkan secara konsisten.

•    Kurangnya Keahlian dan Sumber Daya Manusia: Banyak bank syariah yang masih kekurangan keahlian dan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang Sharia Compliance Risk.

•    Ketidakpastian Regulasi: Regulasi terkait Sharia Compliance Risk masih terus berkembang dan belum sepenuhnya matang.

•    Kurangnya Infrastruktur dan Teknologi: Bank syariah membutuhkan infrastruktur dan teknologi yang memadai untuk mendukung implementasi Sharia Compliance Risk.

Solusi untuk Meningkatkan Sharia Compliance Risk:

Beberapa solusi yang dapat diterapkan bank syariah untuk meningkatkan Sharia Compliance Risk, antara lain:

•    Penguatan Kapasitas Internal: Bank perlu memperkuat kapasitas internalnya dengan meningkatkan keahlian dan sumber daya manusia di bidang Sharia Compliance Risk.

•    Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi: Bank perlu mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memadai untuk mendukung implementasi Sharia Compliance Risk.

•    Peningkatan Kolaborasi: Bank perlu meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti regulator, lembaga pendidikan, dan asosiasi industri, untuk memperkuat implementasi Sharia Compliance Risk.

•    Peningkatan Kesadaran dan Edukasi: Bank perlu meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada nasabah dan masyarakat umum tentang pentingnya Sharia Compliance Risk.

 

#Artikel Mahasiswa

Index

Berita Lainnya

Index