Oleh: Siti Aisyah, mahasiswi IAI Tazkia Bogor
Di era digital saat ini, Gen Z merupakan salah satu generasi yang paling aktif dan berpengaruh dalam dunia bisnis dan ekonomi. Di tengah tren gaya hidup halal, Gen Z pun melirik peluang bisnis syariah yang menawarkan konsep yang berbeda. Persaingan dalam bisnis pun menjadi sangat ketat, membangun loyalitas pelanggan tentunya menjadi semakin penting untuk mencapai kesuksesan, termasuk bagi Perusahaan yang bergerak di sektor syariah, dimana kepercayaan dan kepatuhan pada prinsip-prinsip Islam merupakan faktor kunci dalam menarik dan mempertahankan konsumen.
Generasi yang dikenal dengan kecanggihan teknologi, kreativitas dan kepedulian sosial ini, kini mulai menunjukkan ketertarikan terhadap nilai-nilai Islam. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya Gen Z yang berhijab, mengikuti kajian Islam dan aktif mengikuti kegiatan keagamaan. Fenomena ini dikenal dengan istilah “Gen Z Melek Syariah”. Istilah ini merujuk pada Gen Z yang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang islam, serta berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang mendorong Gen Z melek syariah? Beberapa faktor yang mendorong Gen Z melek syariah antara lain:
• Kemudahan akses informasi. Memudahkan menemukan konten islam yang menarik dan edukatif seperti dakwah, kajian, dan kisah inspiratif.
• Keinginan untuk menjadi lebih baik.
• Kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Islam.
• Pengaruh komunitas dan tokoh inspiratif. Seperti influencer, teman sekitar, idola dan tokoh inspiratif lainnya
Namun, masih banyak Gen Z yang belum familiar dengan konsep marketing syariah. Nah, pada artikel kali ini, saya akan membahas dan mengupas tuntas untuk menjawab rasa keingintahuan para Gen Z tentang dunia marketing syariah.
Apa itu marketing syariah??? Marketing syariah adalah sebuah konsep bisnis yang seluruh prosesnya baik dari proses penciptaan, penawaran maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada yang bertentangan dengan akad dan prinsip muamalah Islami.
Dalam mengimplementasikannya, hal ini sejalan dengan konsep service quality, yang dalam islam dikenal dengan Carter model (compliance, assurance, responsiveness, tangible, emphaty, realiabity)
a) Compliance (kepatuhan) adalah kepatuhan terhadap aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.
b) Assurance (Jaminan) adalah pengetahuan luas yang diimiliki oleh karyawan terhadap produk. Kemahiran dalam menyampaikan sesuatu, sikap ramah/sopan, serta kemampuan mereka untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan.
c) Responsiveness (daya tanggap) adalah kemampuan untuk memberikan layanan dengan cepat dan tepat.
d) Tangible(kenyataan) menyangkut fasilitas fisik organisasi yang Nampak, peralatan yang digunakan serta bahan komunikasi yang digunakan oleh organisasi jasa.
e) Emphaty menyangkut kepedulian organisasi terhadap kebutuhan pelanggan
f) Reliabity (keandalan) adalah kemampuan untuk menyediakan layanan yang dijanjikan secara akurat dan konsisten.
Marketing syariah memiliki potensi yang besar untuk berkembang di Indonesia, terutama dengan adanya peran Gen Z yang semakin banyak tertarik dengan bisnis syariah. Gen Z yang dikenal dengan segala kreativitas dan penguasaan teknologi digitalnya menjadi asset yang berharga untuk mebangun awareness Masyarakat akan marketing syariah. Gimana sih cara menerapkannya? Tenang, gak ribet kok!! Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1) Buat konten edukasi yang menarik. Gunakan media sosial untuk membuat edukasi tentang produk dan layanan syariah.
2) Adakan event dan workshop interaktif. Adakan acara yang bisa menjadi platform untuk networking dan edukasi bagi Gen Z tentang marketing syariah dan peluang bisnis halal.
3) Berkolaborasi dengan influencer. Jalin Kerjasama dengan influencer yang memiliki audines yang sesuai dengan target pasar produk atau layanan syariah.
4) Membuat program CSR yang bermanfaat. Seperti program edukasi keuangan syariah, atau program bantuan sosial. Yang mana program ini dapat membantu menciptakan citra merek dan kepercayaan konsumen.
Banyak Perusahaan yang telah menerapkan marketing syariah dalam bisnis mereka, contohnya adalah industry perbankan syariah yang semakin berkembang dengan merancang produk dan layanan sesuai prinsip syariah, kosmetik halal yang semakin diminati, dan produk makanan yang bersertifikasi halal. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya fokus pada keuntungan tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Bagaimana implementasi marketing syariah? Mari Simak penjelasan dibawah ini
Produk halal. Produk yang dijual harus halal, baik dari bahan baku dan proses produksinya. Dan yang menjadi tak kalah penting adalah sertifikasi halal untuk memastikan kehalalan produk.
Transaksi bebas riba
Etika dalam promosi. Promosi iklan dilakukan dengan cara yang etis, tidak menipu atau menyesatkan konsumen dan informasi yang diberikan harus akurat.
Harus berkontribusi terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Gen Z memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan dan penyebaran marketing syariah. Dengan kepedulian mereka terhadap nilai-nilai etika, Keahlian dalam teknologi digital, serta kreakivitas dan inovasi, yang memungkinkan mereka dapat membawa angin segar dalam dunia bisnis syariah. Melalui Pendidikan, kolaborasi dan dukungan yang tepat, Gen Z dapat menjadi penggerak yang kuat untuk mewujudkan bisnis yang lebih adil, berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua. Yuk kita bersama mulai terlibat dan berkontribusi dalam dunia marketing syariah.
Yuk, Gen Z!!! jadilah pionir marketing syariah yang kreatif dan inovatif.